Kanker serviks. Mungkin Anda masih asing dengan istilah tersebut, sebenarnya kanker serviks adalah istilah dari kanker leher rahim yang selama ini sudah sering terdengar atau dibahas di berbagai media. Bahkan berdasarkan info dari situs resmi WHO telah terjadi 250.000 kematian disebabkan oleh kanker serviks di tahun 2005.
Gejala Kanker Serviks :
- Hilangnya nafsu makan dan menurun berat badan.
- Nyeri tulang panggul dan tulang belakang.
- Terjadi pembengkakan pada kaki.
- Keluarnya feaces menyertai urin melalui vagina.
- Menstruasi tidak normal (lebih lama dan lebih banyak).
- Keputihan dan timbul bau, dengan cairan encer dengan warna coklat atau pink, mengandung darah.
Namun penyakit yang disebabkan oleh Human papilloma virus (HPV) terkadang pada tahap awal tidak ada gejala yang tampak. Untuk itu diperlukan adanya pemeriksaan panggul dan test pap smear untuk mengetahui penyakit kanker serviks dari awal.
Faktor-faktor timbulnya kanker serviks antara lain :
- berhubungan seksual di usia muda ( dibawah umur 20 tahun )
- Merokok
- Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
- Kehamilan yang sering
- Penyakit menular seksual
Yang menakutkan dari penyakit ini adalah penyakit ini tidak menimbulkan gejala, sehingga kita tidak dapat mendeteksinya, kecuali kita rajin melakukan cek up. Jika kondisi kanker ini sudah memasuki tahapan yang cukup gawat, maka gejala yang timbul antara lain:
- Pendarahan dari liang sanggama.
- Timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau.
- Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
Test Pap Smears :
Tes ini untuk mengetahui dan mendeteksi sel abnormal terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks dan tidak menginvasi bagian lebih dalam. Warning! Jika tidak ditangani, sel abnormal ini dapat berubah menjadi sel kanker, dimana dapat menyebar pada beberepa tempat sekitar serviks, vagina bagian atas, area pelvis, dan bagian lain dari tubuh.
Tes HPV DNA
Terdapat juga pemeriksaan HPV DNA untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi. Pada tes ini diambil jaringan dari serviks untuk diperiksa di laboratorium.
Diagnnosis Jika hasil Pap Smear memperlihatkan sel kanker, pasien dapat menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Diagnosa yang dilakukan yaitu dengan memeriksa serviks dengan kolposkopi – memeriksa sel dengan mikroskop khusus. Setelah itu mengambil sample sel serviks – dengan biopsi.
Pencegahan Kanker Serviks :
Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksin HPV. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.
Indonesia juga mengembangkan deteksi dini dengan IVA, Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Pencegahan melalui IVA, pap smear, ataupun vaksinasi yang dilakukan di negara-negara lain dapat mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks sampai 50 persen. Bahkan di Amerika Serikat, menurut American Cancer Society, penurunan mencapai 75% setelah tes Pap Smear dilakukan secara luas.
Untuk pengobatan, jika telah ditemukan adanya gejala kanker serviks segera menghubungi dokter untuk tindakan lebih lanjut.
Walau sudah ada vaksinasi, tetap saja kita harus mawas diri dan jaga kesehatan kita baik-baik.
Sumber utama : depkes.go.id
Semoga bermanfaat.