Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian English French German Spain Italian Dutch
Adsense Indonesia Pasang iklan anda Pasang iklan anda paasang iklan anda Psang iklan anda Psang iklan anda Pasang iklan anda
USB 3.0

USB 3.0 Flash drive terbaru Supersonic dari Patriot Memory

Patriot Memory memperkenalkan USB 3.0 flash drive Supersonic terbaru dengan controller chip tunggal USB 3.0. Drive baru ini memberikan kinerja super cepat dengan teknologi Quad-Channel dalam faktor bentuk miniatur ultra-ringan. Dengan mengintegrasikan USB 3.0 controller asli untuk flash memori, Supersonic menghilangkan hambatan kinerja yang ada ketika menggunakan USB 3.0 chip bridge terpisah

Google Tool

4 Tools Software Java Gratis Google utk Membuat Aplikasi GWT dan GUI Windows

Tidak ada salahnya jika kita berbagi informasi, mungkin sudah banyak yang tahu untuk yang belum tahu informasi ini bermanfaat untuk anda...

Samsung Galaxy

Samsung Galaxy-S Terbaru 2011

Penerus smartphone terpopuler dari Samsung Electronics yaitu Samsung Galaxy S akan dirilis pada bulan Februari 2011

Gelang Keseimbangan

Akal akalan Gelang Keseimbangan

Situs Power Balance mendadak kebanjiran pengunjung hari ini. Akibatnya, situs produsen gelang keseimbangan yang mahal itu sulit dibuka. Ada apa gerangan?

Insinyur

Insinyur Intel Mengatakan Prosesor dengan 1000 Core adalah Mungkin!

Chipmaker Intel telah menyelidiki masalah meningkatkan jumlah core dalam chip melalui Penelitian Terascale Computing Program , yang sejauh ini telah menghasilkan dua chip eksperimental dengan jumlah core 80 dan 48 core.


Selasa, 12 Oktober 2010

Takaran Tepat, Pengawet Mi Instan Aman


08.34.00 | ,

JAKARTA, KOMPAS.com - Mi instan memang fenomenal di Indonesia. Meski sering beredar rumor mengenai efek buruk konsumsi mi instan bagi tubuh, penjualan produk makanan ini seperti tak terpengaruh. Konsumsi mi instan di negeri ini sudah menembus lima kilogram per kapita pada tahun 2005.


Namun, isu penarikan produk mi instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di Taiwan menimbulkan kembali isu keamanan pangan. Departemen Kesehatan Taiwan menyatakan produk mi instan Indonesia itu mengandung zat pengawet E218 methyl p-hydroxybenzoate yang seharusnya digunakan untuk bahan kosmetik dan kecantikan.

Pemberitaan media lokal di Taiwan juga menyebutkan konsumsi mi instan Indonesia tersebut menyebabkan nyeri pada lambung dan berbagai gangguan lain.

Menanggapi berita tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menjelaskan, nipagin alias methyl p-phydroxybenzoate yang berfungsi sebagai pengawet aman dengan batas maksimum penggunaan. Untuk kecap, batas maksimum penggunaan yang diizinkan adalah 250 mg/kg.

Kepala BPOM, Kustantinah, menyebutkan, dari kajian persyaratan di beberapa negara seperti Kanada dan AS, batas maksimum penggunaan nipagin dalam pangan yang diijinkan adalah 1000 mg/kg; sedangkan di Singapura dan Brunei Darussalam, batas maksimum penggunaan dalam kecap 250 mg/kg dan Hong Kong sebesar 550 mg/kg.

"Dengan demikian, produk mi instan yang terdaftar di Indonesia dinyatakan aman untuk dikonsumsi," tegas Kustantinah.

Sementara itu, Eddy Setyo Mudjajanto, dosen gizi masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), ketika dihubungi Senin (11/10) menyatakan  bahan pengawet yang dipakai oleh industri mi instan banyak sekali jenisnya dan secara umum aman.

"Selama ini, kita memakai standar makanan yang berkiblat pada badan keamanan pangan di Amerika/FDA. Jika dikatakan aman, kita mengikuti. Namun, meski dinyatakan aman, perlu dikaji apakah jumlahnya juga dalam level aman," katanya.

Berdasarkan riset yang pernah dilakukan IPB terhadap produk mi instan yang beredar di Indonesia, Eddy mengatakan jumlah bahan pengawet yang dipakai jumlahnya bervariasi. "Saya tidak hapal rinciannya, namun secara umum ada 7 komponen dalam mi instan, termasuk pengawet, pewarna, dan antioksidan," urainya.

Mengenai dampak zat pengawet bagi kesehatan, ia menyebutkan, jika makanan berpengawet dikonsumsi secara rutin dan terus menerus, bisa memicu gangguan kesehatan, termasuk kanker.

"Memang belum ada bukti ilmiah mengenai hal ini, baru dugaan. Karena itu sebaiknya konsumsi mi instan sebaiknya dibatasi maksimal tiga kali dalam seminggu," katanya.

Masalah benar tidaknya dugaan tersebut, tentu perlu menjadi perhatian Depkes, karena mi instan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.


Sumber : Kompas.com


Semoga bermanfaat





Teman Yang Bergabung